Locale adalah sekumpulan informasi yang digunakan kebanyakan program untuk menentukan setting spesifik berdasar negara dan bahasa. Locale dan datanya merupakan bagian dari pustaka sistem dan dapat ditemukan di /usr/share/locales pada kebanyakan sistem Linux.
Nama locale biasanya mempunyai format ab_CD di mana ab adalah kode bahasa yang terdiri dari 2 (atau 3) huruf sebagaimana dispesifikasikan di ISO-639 dan CD adalah kode negara yang terdiri dari 2 huruf seperti dispesifikasikan di ISO-3166.
Di Debian, kita dapat mengatur locale ini dengan mengetikkan perintah
# dpkg-reconfigure locales
Perintah di atas akan mengatur locale default untuk sistem berjalan
Berikut contoh ketika locale diset ke en_EN :
# locale
LANG=en_US
LANGUAGE=en_ID:en_US:en_GB:en
LC_CTYPE="en_US"
LC_NUMERIC="en_US"
LC_TIME="en_US"
LC_COLLATE="en_US"
LC_MONETARY="en_US"
LC_MESSAGES="en_US"
LC_PAPER="en_US"
LC_NAME="en_US"
LC_ADDRESS="en_US"
LC_TELEPHONE="en_US"
LC_MEASUREMENT="en_US"
LC_IDENTIFICATION="en_US"
LC_ALL=
# date
Wed Sep 26 14:50:15 WIT 2007
Ketika diset ke id_ID :
# locale
LANG=id_ID
LANGUAGE=en_ID:en_US:en_GB:en
LC_CTYPE="id_ID"
LC_NUMERIC="id_ID"
LC_TIME="id_ID"
LC_COLLATE="id_ID"
LC_MONETARY="id_ID"
LC_MESSAGES="id_ID"
LC_PAPER="id_ID"
LC_NAME="id_ID"
LC_ADDRESS="id_ID"
LC_TELEPHONE="id_ID"
LC_MEASUREMENT="id_ID"
LC_IDENTIFICATION="id_ID"
LC_ALL=
# date
Rab Sep 26 14:49:08 WIT 2007
Yang juga perlu diperhatikan adalah masing-masing user juga dapat mengatur locale-nya sendiri dengan mengetikkan perintah berikut :
$ export LANG="de_DE"
perintah di atas juga dapat dimasukkan ke .bashrc sehingga otomatis dijalankan ketika user login
Rabu, September 26, 2007
Senin, September 10, 2007
Install MRTG di etch
Untuk install paket mrtg kita tinggal ketikkan
apt-get install mrtg
paket mrtg sudah membawa /etc/cron.d/mrtg, sehingga yang perlu kita lakukan tinggal
cp /etc/mrtg.cfg /etc/mrtg.cfg.old
cfgmaker passpublic@localhost > /etc/mrtg.cfg
indexmaker /etc/mrtg.cfg > /var/www/mrtg/index.html
dengan passpublic adalah community (password) dari SNMP yang diset di /etc/snmp/snmpd.conf.
Jadi sebelum kita install mrtg, pastikan paket snmpd telah terinstall dan berjalan
Halaman MRTG sudah bisa kita akses melalui http://alamat_ip/mrtg
Supaya tampilan grafik mengunakan satuan bits, maka kita perlu meng-enable option
Options[_]: growright, bits
Opsi growright di atas bermakna bahwa waktu yang lebih dulu adalah di sebelah kiri, sehingga seakan-akan grafiknya tumbuh ke arah kanan.
Catatan :
untuk mengecek apakah SNMP bekerja dengan baik, jalankan perintah berikut :
snmpwalk -Os -c passpublic -v 1 localhost system
dengan passpublic adalah community (password) dari SNMP untuk localhost
Perintah di atas akan menghasilkan keluaran sperti berikut :
apt-get install mrtg
paket mrtg sudah membawa /etc/cron.d/mrtg, sehingga yang perlu kita lakukan tinggal
cp /etc/mrtg.cfg /etc/mrtg.cfg.old
cfgmaker passpublic@localhost > /etc/mrtg.cfg
indexmaker /etc/mrtg.cfg > /var/www/mrtg/index.html
dengan passpublic adalah community (password) dari SNMP yang diset di /etc/snmp/snmpd.conf.
Jadi sebelum kita install mrtg, pastikan paket snmpd telah terinstall dan berjalan
Halaman MRTG sudah bisa kita akses melalui http://alamat_ip/mrtg
Supaya tampilan grafik mengunakan satuan bits, maka kita perlu meng-enable option
Options[_]: growright, bits
Opsi growright di atas bermakna bahwa waktu yang lebih dulu adalah di sebelah kiri, sehingga seakan-akan grafiknya tumbuh ke arah kanan.
Catatan :
untuk mengecek apakah SNMP bekerja dengan baik, jalankan perintah berikut :
snmpwalk -Os -c passpublic -v 1 localhost system
dengan passpublic adalah community (password) dari SNMP untuk localhost
Perintah di atas akan menghasilkan keluaran sperti berikut :
sysDescr.0 = STRING: Linux frigg 2.6.18-4-686 #1 SMP Mon Mar 26 17:17:36 UTC 2007 i686
sysObjectID.0 = OID: netSnmpAgentOIDs.10
sysUpTimeInstance = Timeticks: (29668961) 3 days, 10:24:49.61
sysContact.0 = STRING: Admin
sysName.0 = STRING: frigg
Kamis, Juni 28, 2007
Setting password user pada mysql
Ketika melakukan instalasi server mysql, password root secara default adalah kosong. Untuk itu kita perlu melakukan set password root dahulu. Berikut caranya (diambil dari http://www.howtoforge.com/)
Cara lain adalah dengan mengetikkan perintah berikut dari shell
shell> mysqladmin -u root password 'password-baru'
Dari dua cara atas, aku lebih memilih cara pertama karena tidak meningggalkan bekas di history bash
Untuk mengecek apakah sudah bekerja, Anda dapat mencoba masuk ke shell mysql dengan
mysql -u root -p
catatan :
saat instalasi mysql-server di Debian, kita akan diminta mengeset password root saat Package Configuration, sehingga kita mungkin tidak perlu melakukan langkah di atas.
shell> mysql -u rootCara di atas juga dapat digunakan untuk mengganti password user yang lain dengan mengganti user='....'
mysql> USE mysql;
mysql> UPDATE user SET Password=PASSWORD('password-baru') WHERE user='root';
mysql> FLUSH PRIVILEGES;
Cara lain adalah dengan mengetikkan perintah berikut dari shell
shell> mysqladmin -u root password 'password-baru'
Dari dua cara atas, aku lebih memilih cara pertama karena tidak meningggalkan bekas di history bash
Untuk mengecek apakah sudah bekerja, Anda dapat mencoba masuk ke shell mysql dengan
mysql -u root -p
catatan :
saat instalasi mysql-server di Debian, kita akan diminta mengeset password root saat Package Configuration, sehingga kita mungkin tidak perlu melakukan langkah di atas.
Sabtu, Maret 24, 2007
Membuat Dummy File di Linux
Kadang-kadang untuk keperluan pengujian sistem atau jaringan, kita memerlukan file dengan ukuran yang besar. Bagaimana kalau kita kesulitan mencari file yang besar? Cara termudah adalah membuat dummy file, dan Linux sudah menyediakan perintah dd :
Pada dasarnya perintah dd berfungsi untuk menyalin dan mengkonversi data. Contoh penggunaan yang lain adalah
Lebih lanjut dengan perintah dd, bisa dilihat di :
$ dd if=/dev/zero of=100mega bs=10000 count=10000Perintah dd di atas artinya kita mengcopykan 10000 block dari zero (karakter null) terbuffer (diperoleh dari /dev/zero yang ditentukan dari opsi of=...) sebanyak 10000 kali ke file dengan nama 100mega (opsi of=...)
10000+0 records in
10000+0 records out
100000000 bytes transferred in 0.547400 seconds (182681737 bytes/sec)
$ ls -la 100mega
-rw-r--r-- 1 chandra chandra 100000000 Mar 24 12:45 100mega
Pada dasarnya perintah dd berfungsi untuk menyalin dan mengkonversi data. Contoh penggunaan yang lain adalah
dd if=/dev/zero of=/dev/fd0yang akan memformat disket floppy
Lebih lanjut dengan perintah dd, bisa dilihat di :
Jumat, Desember 08, 2006
Tips : Sorting di vim
Ini adalah operasi yang kadang-kadang kubutuhkan, dan karena cuma kadang-kadang dipakai, biasanya tidak kuingat, sehingga harus googling dulu. Akhirnya aku pikir lebih baik kutulis saja di catatan kecilku ini :
Pada dasarnya cara diatas menggunakan perintah sort di shell, sehingga kita bisa menggunakan :'<,'>!sort -r untuk mengurutkan dengan urutan terbalik.
Cara lain adalah seperti berikut :
Tips ini diambil dari
- Memilih baris-baris yang akan diurutkan melalui mode Visual.
- Setelah baris dipilih tekan tombol !, otomatis baris terakhir jendela vim menjadi :'<,'>!
- Lengkapi menjadi :'<,'>!sort, maka baris-baris di atas sudah diurutkan
Pada dasarnya cara diatas menggunakan perintah sort di shell, sehingga kita bisa menggunakan :'<,'>!sort -r untuk mengurutkan dengan urutan terbalik.
Cara lain adalah seperti berikut :
- Memilih baris-baris yang akan diurutkan melalui mode Visual.
- Setelah baris dipilih tekan tombol :, otomatis baris terakhir jendela vim menjadi :'<,'>
- Lengkapi menjadi :'<,'>Vissort, maka baris-baris di atas sudah diurutkan
Tips ini diambil dari
Selasa, Juni 13, 2006
Mengenai VirtualHost di apache
Pada distribusi Redhat, opsi VirtualHost dimatikan secara default.
Untuk menggunakan Name-based VirtualHost, maka httpd.conf perlu disunting sebagai berikut :
Pada konfigurasi di atas ada dua VirtualHost, yaitu :
Namun konfigurasi di atas tidak bisa bekerja dengan baik bila mod_ssl terpasang. Bila mod_ssl terpasang, dan konfigurasi terpasang seperti di atas, maka bila httpd direstart, akan muncul pesan error :
[error] VirtualHost _default_:443 -- mixing * ports and non-* ports with a NameVirtualHost address is not supported, proceeding with undefined results
Untuk mengatasinya konfgurasi di atas harus diubah seperti berikut :
Untuk konfigurasi yang lebih kompleks dapat dilihat contohnya di http://httpd.apache.org/docs/2.0/vhosts/examples.html#purename
Untuk menggunakan Name-based VirtualHost, maka httpd.conf perlu disunting sebagai berikut :
NameVirtualHost *
<VirtualHost *>
ServerAdmin webmaster@northjogja.net
DocumentRoot /var/www/html/
ServerName zeus.northjogja.net
ErrorLog logs/zeus.northjogja.net-error_log
CustomLog logs/zeus.northjogja.net-access_log common
</VirtualHost>
<VirtualHost *>
ServerAdmin webmaster@northjogja.net
DocumentRoot /var/www/html/wiki
ServerName wiki.northjogja.net
ErrorLog logs/wiki.northjogja.net-error_log
CustomLog logs/wiki.northjogja.net-access_log common
</VirtualHost>
Pada konfigurasi di atas ada dua VirtualHost, yaitu :
- zeus.northjogja.net, yang file-filenya (Document Root) berada di /var/www/html/
- wiki.northjogja.net, yang file-filenya (Document Root) berada di /var/www/html/wiki
Namun konfigurasi di atas tidak bisa bekerja dengan baik bila mod_ssl terpasang. Bila mod_ssl terpasang, dan konfigurasi terpasang seperti di atas, maka bila httpd direstart, akan muncul pesan error :
[error] VirtualHost _default_:443 -- mixing * ports and non-* ports with a NameVirtualHost address is not supported, proceeding with undefined results
Untuk mengatasinya konfgurasi di atas harus diubah seperti berikut :
NameVirtualHost *:80
NameVirtualHost *:443
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin webmaster@northjogja.net
DocumentRoot /var/www/html/
ServerName zeus.northjogja.net
ErrorLog logs/zeus.northjogja.net-error_log
CustomLog logs/zeus.northjogja.net-access_log common
</VirtualHost>
<VirtualHost *:80>
ServerAdmin webmaster@northjogja.net
DocumentRoot /var/www/html/wiki
ServerName wiki.northjogja.net
ErrorLog logs/wiki.northjogja.net-error_log
CustomLog logs/wiki.northjogja.net-access_log common
</VirtualHost>
<VirtualHost *:443>
ServerAdmin webmaster@northjogja.net
DocumentRoot /var/www/html/
ServerName zeus.northjogja.net
ErrorLog logs/zeus.northjogja.net-error_log
CustomLog logs/zeus.northjogja.net-access_log common
</VirtualHost>
<VirtualHost *:443>
ServerAdmin webmaster@northjogja.net
DocumentRoot /var/www/html/wiki
ServerName wiki.northjogja.net
ErrorLog logs/wiki.northjogja.net-error_log
CustomLog logs/wiki.northjogja.net-access_log common
</VirtualHost>
Untuk konfigurasi yang lebih kompleks dapat dilihat contohnya di http://httpd.apache.org/docs/2.0/vhosts/examples.html#purename
Jumat, Juni 09, 2006
Mencari file duplikat di Linux
Dari googling, aku mendapatkan link berikut :
http://ubuntu.wordpress.com/2005/10/08/find-duplicate-copies-of-files/
Dari artikel di atas, sekilas ada tiga cara yang ditawarkan :
Dari ketiga pilihan tersebut, sebenarnya flint merupakan pilihan yang paling menarik, karena telah mempunyai format rpm, namun sayangnya flint berbasis gui.
Akhirnya aku download fdupes-1.40.tar.gz dari situs fdupes. Untungnya proses install yang diperlukan singkat dan tidak membutuhkan library tambahan, prosesnya :
# fdupes -r [nama_direktori]
Untuk opsi lainnya bisa dilihat dengan
# fdupes --help
Salah satu contoh menggunakan utility ini adalah :
# fdupes -r -1 -S /home/master/ > dupfiles.txt
fdupes sebenarnya mempunyai opsi untuk menghapus file duplikat secara interaktif, namun bila file duplikat sangat banyak, hal tersebut cukup merepotkan.
Cara yang lebih elegan adalah memasukkan hasil pencarian ke file, dan kemudian membuat script untuk mengolah hasil tersebut
http://ubuntu.wordpress.com/2005/10/08/find-duplicate-copies-of-files/
Dari artikel di atas, sekilas ada tiga cara yang ditawarkan :
Dari ketiga pilihan tersebut, sebenarnya flint merupakan pilihan yang paling menarik, karena telah mempunyai format rpm, namun sayangnya flint berbasis gui.
Akhirnya aku download fdupes-1.40.tar.gz dari situs fdupes. Untungnya proses install yang diperlukan singkat dan tidak membutuhkan library tambahan, prosesnya :
- make fdupes
- su root
- make install
# fdupes -r [nama_direktori]
Untuk opsi lainnya bisa dilihat dengan
# fdupes --help
Salah satu contoh menggunakan utility ini adalah :
# fdupes -r -1 -S /home/master/ > dupfiles.txt
fdupes sebenarnya mempunyai opsi untuk menghapus file duplikat secara interaktif, namun bila file duplikat sangat banyak, hal tersebut cukup merepotkan.
Cara yang lebih elegan adalah memasukkan hasil pencarian ke file, dan kemudian membuat script untuk mengolah hasil tersebut
Langganan:
Postingan (Atom)